Jumat, 05 September 2008

PENGELASAN ELEKTRIK/LISTRIK

PENGELASAN ELEKTRIK/LISTRIK


  • Pengelasan Percikan Logam

Dalam pembahasan pengelasan percikan logam, sangat tepat untuk membedakan dua proses, yaitu pengelasan percikan logam dan pengelasan percikan karbon. Keduanya sama-sama menggunakan perantara panas. Dalam percikan logam, pecikan dihasilkan dan dipertahankan dengan elektroda logam atau metalik. Fungsi elektroda ini sebagai tangki pengisi, penghasil percikan dan juga sebagai pelindung dari oksidasi. Di lain pihak, dengan proses percikan karbon, tangki karbon tunggal diletakkan di suatu tempat yang meleburkan logam yang akan dilas, tetapi tangki pengisi dipasangkan dengan cara yang sama dengan peletakan percikan karbon ketika pengelasan oksigen. Karena pengelasan percikan logam lebih banyak digunakan dalam industri motor maka pembahasan disini akan dibatasi mengenai pengelasan percikan logam.

  • Mesin

Mesin pengelas dengan percikan logam terdiri dari dua tipe dan dapat dioperasikan dengan menggunakan arus searah atau arus bolak-balik. Dengan mesin arus searah, sangat penting untuk menggunakan generator DC yang dapat digerakkan oleh motor bakar atau motor listrik.

Mesin pengelas arus searah sangat diperlukan untuk daerah pengelasan yang tidak mempunyai persediaan listrik. Dalam kerja motor, mesin pengelas merupakan transformator atau penghubung yang bekerja pada type arus bolak-balik saja.

Ketika mesin digunakan pada bahan berukuran ringan, disarankan menggunakan mesin type transformator yang dipasang pada alat yang mempunyai frekwensi tinggi. Arus listrik berasal dari mesin pengelas yang kerjanya berdasarkan pada pusat elektroda ataupun melalui elektroda itu sendiri.

Elektroda yang digunakan pada mesin type transformator dilapisi oleh fluk yang menutupi genangan air, jadi membersihkan oksida yang disebabkan kontak dengan atmosfer. Fluk kemudian dapat dipindahkan dengan mudah dengan cara memotong logam menggunakan palu pemotong, kemudian dengan gosokan menggunakan sikat berkawat.


  • Keselamatan Pengelasan

Luka yang disebabkan karena listrik, api, dan juga luka pada mata merupakan resiko utama yang harus diperhatikan dalam pekerjaan pengelasan listrik di bengkal las oleh seorang pekerja. Jika langkah-langkah berikut ini diikuti dan dilakukan dengan benar, maka besarnya resiko kecelakaan dapat dikurangi secara signifikan.

  1. Pekerja pemukul panel tidak memenuhi syarat untuk memperbaiki mesin las; ini merupakan pekerjaan ahli listrik.

  2. Jika memang harus memotong atau menyambung kabel pada mesin las ataupun harus menggerakkan mesin, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mematikan mesin terlebih dahulu.

  3. Hindari bekerja pada lantai yang basah.

  4. Lakukan pencegahan kebajaran jika pengelasan dilakukan dekat dengan tangki bahan bakar.

  5. Meskipun las listrik tidak sepanas api, selalu di ingat bahwa pemanasan yang dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan terjadinya kebakaran.

  6. Selama mengelas dan memotong, seorang pemukul panel harus selalu mengambil langkah pencegahan untuk menghindari luka mata pada dirinya sendiri maupun pada orang lain yang berada di sekitar tempatnya mengelas.


    • Teknik Pengelasan

Ada tiga posisi cara melakukan pengelasan listrik, yaitu (1) las gerakan tangan secara turun ke bawah, (2) las vertical (3) las di atas kepala.




  1. Las gerakan tangan ke bawah

Las posisi ini merupakan kerja pertama yang dilakukan. Sebelum melakukan tindakan pengelasan model seperti ini, langkah pertama yang harus dilakukan adalah bersihkan dahulu tempat yang akan dilas. Bahan yang akan dilas lebih berat dari 16 D.W.G, V-ing ujung las untuk mengukur penetrasi. Lalu pastikan bahwa pengaman terpasang. Permukaan yang dicat atau yang berkarat memberikan tampilan yang buruk dan harus dihaluskan sebelum dihubungkan dengan kempa.

Setelah amper mesin telah disesuaikan dengan spesifikasi elektroda, tempatkan elektroda pada pusatnya. Pastikan bahwa hubungannya bagus antara pusat dengan ujung elektroda. Berikan perhatian untuk melihat apakah batang lapisan terlihat jelas. Jangan pernah memegang pusat yang mempunyai tegangan cukup tinggi. Sudut yang elektrodanya bertemu dengan lempengan baja pengelasannya kurang lebih bersudut 70ยบ.

Pengelasan pada lempengan baja keras yang paling baik dibuat dengan membuat lubang ganda dari pada yang dibuat dari elektroda yang terlalu banyak.

  1. Las vertical

Ketika las berada pada posisi vertical, ini dilakukan baik vertical ke atas ataupun vertical ke bawah. Las vertical ke atas paling banyak digunakan akan menghasilkan kerja yang sangat kuat. Gerakan vertical ke bawah akan menghasilkan hasil akhir yang sangat lembut, tetapi hasil ini kurang kuat jika dibandingkan dengan metode pengelasan vertical ke atas.

Persiapannya sama persis dengan las gerakan tangan ke bawah, tetapi dalam pengelasan vertical harus mengurangi amper dan menggunakan elektroda dengan posisi yang sesuai.

  1. las di atas kepala

las ini tidak dapat dihindari, biasanya pengelasan model ini dilakukan pada saat reparasi chasis. Untuk menjalankan las di atas kepala, elektroda dengan segala bentuk posisi digunakan. Amper yang dibutuhkan sama dengan pengelasan gerakan tangan ke bawah. Percikan api di hasilkan dalam penggunaan biasa, pada pengelasan, elektroda dijauhkan dari las. Secepatnya daerah las yang dipanasi dengan cara ini yang berada dekat dengan lempengan baja tanpa pembekuan percikan.

Praktek merupakan factor utama dalam menguasai pengelasan percikan logam. Sedikit pengalaman akan segera menunjukkan ketika amper tidak tepat atau ketika lapisan buruk. Atau dengan las di atas kepala, ketika adanya masalah karena panas yang tidak tepat.


  • Proses Pengelasan Spot

Pengelasan percikan memberikan bentuk las yang sesuai dengan industri reparasi bodi. Ini cukup berbeda dari tipe pengelasan secara umum sehingga model seperti ini digunakan secara luas dalam industri kendaraan bermotor.

Ada dua keuntungan penggunaan las model seperti ini, yaitu:

  1. Dengan pengelasan redi spot tidak diharuskan membersihkan seluruh bagian permukaan piringan /flens dan permukaan panel yang akan dibabung.

  2. Karena keseluruhan proses pengelasan terjadi pada satu sisi panel yang digabung, maka ada sistem penggunaan dengan scape yang sedikit lebih luas.

Di lain pihak, redi spot mempunyai beberapa kekurangan. Salah satu contoh kekurangan tersebut adalah permukaan panel yang digabungkan secara otomatis dipukul bersama sebagai tekanan Dario elektroda. Dengan system redi spot, penting untuk menggabungkan permukaan panel, dan untuk alas an ini peralatan yang berguna untuk permukaan harus di gunakan selama proses pengelasan.

kelemahan redi spot yang lain adalah pengelasan ahir membutuhkan amplas. Pengelasan yang dilakukan dengan redi spot membentuk permukaan panel. Pengelasan kerangka dan bagian dasar mobil menggunakan model pengelasan jenis ini, tetapi pada permukaan luar membutuhkan pengecatan, dan juga pengampelasan.



Prinsip penggunaan las redi spot adal;ah sebagai berikut:

Pertama, elektroda yang digunakan adalah yang dilapisi dengan fluk dengan formula yang khusus. Percikan dihasilkan pada pengelasan biasa. Pembakaran yang terjadi pada permukaan dalam panel digabungkan, tuas las yang mengunci elektroda ditarik, menyebabkan percikan selama pengelasan untuk membuat lubang yang dibentuk dengan mendorong elektroda. Tingkat pelapisan dan permukaan yang terbentuk ditentukan oleh penyetelan alat. Penyetelan memungkinkan logam-logam digabung dengan berbagai variasi ketebalan yang berbeda.

Dalam reparasi panel yang biasa dilakukan, penyetelan dilakukan untuk menyediakan 3/8 inchi elektroda yang digunakan untuk membakar, setelah tuas ditarik. Dengan 3/8 inchi ini, maka akan mengahasilkan hasil pengelasan yang sangat memuaskan.

Kegunaan utama senjata atau alat dihubungkan dengan reparasi kerangka dan lantai dasar. Alat ini sangat berguna di kedua daerah tersebut karena masalah-masalah yang ditemui dalam akses pencapaian dan pembersihan. Keduanya juga penting ketika metode ketahanan digunakan.


  • Pengelasan Spot Resistan

Produksi secara missal kendaraan bermotor meningkatkan penggunaan las spot. Pengelasan jenis ini digunakan secara luas pada perakitan /assembling body dan komponen-komponennya yang berupa lempengan-lempengan baja. Penggunaan las spot secara luas didasarkan pada keuntungan teknisnya dan juga karena penurunan biaya yang sangat signifikan.

Las spot merupakan salah satu proses pengelasan resisten listrik. Ini dihasilkan pada bagian lipatan oleh panas yang didapat dari resisten ke aliran arus listrik melalui dua atau lebih lempengan baja yang dipakai bersama di bawah tekanan elektroda.




Las spot mempunyai beberapa keuntungan

      1. Metode ini merupakan metode pengelasan yang paling kuat dan yang paling dipercaya dalam pembentukan lipatan antara lempengan-lempengan baja.

      2. Metode seperti ini mencegah distorsi karena las dibuat pada temperature yang cukup rendah dan panas dibatasi pada area yang sempit.

      3. Masalah yang berhubungan dengan tekanan penguncian yang disebabkan oleh adanya perluasan logam tidak terjadi.


        • Ciri Las Spot Yang Bagus

Klasifikasi yang berhubungan dengan kualitas las spot yang ada dan dalam fikiran kita dapat menyatakan bahwa las spot yang bagus pada lempengan besi 12 gauge (meteran) harus dapat

  1. Mempertahankan daya rentang tidak kurang dari 1.000 lbs dan akan menunjukkan batang bongkah las kurang lebih mempunyai diameter sekitar 5/32.

  2. Panas las yang digunakan tidak mengubah sifat semula dari logam, yaitu kekerasan dan kelunakannya.

Berdasarkan keinginan untuk memproduksi las spot yang bagus, kita juga harus memikirkan bahwa peralatan dibutuhkan yang akan memungkinkan kita menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Letakkan bagian secara bersama (tekana desakan/squeeze pressure)

    2. Gabungkan bagian-bagian (tekanan las)

    3. Menempa las (tekanan tempa)

Selain tekanan, arus listrik juga penting (4/20 gauge + 20 gauge kurang lebih sekitar 6.000 amps dengan waktu las tidak lebih dari 0,25 detik)

Jika seorang mengunjungi pabrik perakitan mobil, maka dia akan menemui sejumlah perlengkapan las spot. Di sana tidak digunakan pengelas spot yang terdiri dari transformer yang terpisah, air yang didinginkan dengan kabel dengan operasi pneumatic, dan juga tumpuan mesin berat.

Jelas bahwa industri reparasi bodi mobil memerlukan peralatan yang lebih sederhana. Bagaimanapun juga penting untuk memperhatikan bahwa peralatan pengganti harus lebih efisien. Hal ini tampak sedikit berlebihan, namun perlu diingat bahwa di setiap saat ketika reparasi membutuhkan instalasi atau pemasangan panel baru yang rancangan aslinya digunakan dalam las spot, yang fungsinya untuk menjamin:

          1. Kekuatan longitudinal

diperoleh dari ujung lubang dan bagian kotak bandul bodi.

          1. Kekuatan lateral

Perhatikan bagian kotak dan susunan panel yang melalui bodi dalam bentuk ember/bak, panel instrument, rak bagian belakang dan juga formasi geladak belakang.

          1. Kekuatan rangka dan lantai dasar

Didapat dari sudut yang dibentuk dan bagian saluran yang terkunci untuk menahan tenaga putaran motor dan kejutan dari gear/porseneling, sebaik membuat alas untukbagian atas pada body.

          1. Kekuatan integeral

Dengan mengunci pilar bodi, rangka dan lantai dasar dengan perakitan turret, jadi terbentuklah bagian yang terkunci depenuhnya.


  • Spesifikasi Penting Alat Las Spot Dalam Reparasi

  1. Transformater harus menghasilkan kurang lebih sekitar 9.000 amps sirkuit pendek, tidak kurang dari 2,2 volt.

  2. Karena permintaan pasokan tenaga utama selama pengelasan, 415 volt pasokan diperlukan.

  3. System tekanan harus menghasilkan tekanan desakan, tekanan las, dan juga tekanan tempa.

  4. Alat pengatur waktu las sangat diperlukan dan harus dikontrol untuk menjamin las spot yang bagus, dan bahkan juga pada logam berkarat atau pada logam kotor.

  5. Lintasan pengaman untuk melindungi operator dari adanya bahaya kejutan.

  6. Perlengkapan untuk mengatasi masalah ketika menggunakan alat-alat yang standard.

  7. Senjata atau alat las spot kembar untuk mengatasi masalah-masalah pengelasan tambahan.

Peralatan las spot yang mempunyai spesifikasi seperti di atas dapat ditemui di Australia.

Kesimpulannya, harus diingat bahwa las spot pada bab ini dimaksudkan untuk menutup pokok-pokok dari proses pengelasan. Khususnya ketika ditempatkan pada peralatan penting yang dispesifikasikan pada reparasi bodi. Berdasarkan peralatan yang ditemukan, petunjuk penggunaannya akan disampaikan oleh lembar petunjuk.

PERALATAN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI PENGISI

PERALATAN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI PENGISI

DALAM INDUSTRI MOBIL


Saat ini terdapat tiga jenis alat yang digunakan sebagai pengisi dalam industri mobil, yaitu:

  1. Logam penggosok

  2. Alat pengerasan kimiawi

  3. Dempul untuk pengerasan udara

Dempul pengerasan udara umumnya menunjuk pada dempul roda, yang digunakan untuk mendempul bekas putaran angin, goresan dan bekas gosokan pada permukaan body.

Alat pengerasan kimiawi diperkenalkan dalam industri beberapa tahun lalu dan kini telah diterima sebagai pengganti logam penggosok, meskipun logam penggosok masih digunakan dalam pemasangan bagian-bagian mesin di pabrik-pabrik kendaraan bermotor.


  • Susunan Dan Karakteristik Logam Penggosok

Logam penggosok kurang lebih terdiri dari 70% timah hitam dan 30% timah putih, meskipun penelitian yang dilakukan oleh para ahli metalurgi dalam usaha menyediakan industri dengan proses pendempulan, karakteristiknya adalah sebagai berikut:

  1. Sebuah benda yang akan tetap plastic ketika berada pada tingkat temperature yang tinggi.

  2. Sebuah benda yang akan menggosok dan tidak pecah, sehingga menghasilkan hsil akhir permukaan yang bersih.

  3. Sebuah benda dimana timah hitam dan timah putih tidak berpisah ketika digunakan secara vertical atau posisinya di atas.

  4. Sebuah benda yang dapat dipanaskan kembali dan dikerjakan tanpa meninggalkan roda keras.

Untuk menghasilkan kualitas yang dikehendaki, sangat sedikit jumlah bahan yang ditambahkan ke dalam campuran dasar timah hitam dan timah putih, formulanya merupakan rahasia masing-masing pabrik.

Karena spesifikasi dan perbedaannya, dapat dipahami bahwa logam pemggosok ditawarkan dalam berbagai tingkat harga yang berbeda.


  • Metode Pemuatan Timah

Metode pemuatan timah sebuah panel, pertama untuk melapisi dengan timah daerah dimana logam penggosok diperlukan dan juga untuk memastikan bahwa pelapisan telah melapisi dengan baik permukaan yang harus dimuat timah.

Ingat bahwa pelapisan dengan menggunakan timah menjadi pondasi untuk menggabungkan logam penggosok ke panel. Pelapisan yang buruk akan berakibat terangkatnya timah dari logam penggosok.


  • Pembersihan Panel

Kebersihan adalah syarat pelapisan timah pada logam. Dalam persiapan pelapisan timah pada panel, daerah tersebut dipanaskan dengan pipa peniup menggunakan asitelin atau gas karbit atau gas metan secukupnya untuk membakar cat. Hal ini akan menghasilkan permukaan yang cerah, bersih dan siap untuk pelapisan timah, kecuali jika keadaan panel telah berkarat. Alat penggosok akan menghasilkan permukaan pelapisan yang baik. Asam hidrolik atau asam muriatik yang biasanya dihubungkan dengan minuman keras juga berguna untuk membersihkan pada tempat-tempat yang dianggap sulit untuk dijangkau. Penggunaannya harus dibatasi pada keadaan tertentu, sejak ini digunakan untuk membersihkan karat yang terbentuk disekitar panel. Metode pembersihan yang lain adalah dengan memasang sikat kawat pada mesin penggosok.

Ketika permukaan seluruhnya bersih dan terang, elektroda dan las yang dipersiapkan secara bersama-sama ataupun terpisah mulai segera digunakan.




  • Penggunaan Panas

Setelah penggunaan elektroda, panel dipanasi menggunakan api kecil. Ketika berproses,api yang panasnya menyebar lebih dibutuhkan dari pada api yang panasnya terpusat seperti api las biasa.

Beberapa media pemanas yang ditemukan, semuanya lebih efektif untuk proses pemanasan dari pada api las.

Pemasangan yang paling murah adalah pemasangan yang melebihi jarum las nomer satu., tetapi hanya membakar asitelin dan udara saja. Pipa peniup gas asitelin juga dihubungkan ke silinder asitelin, dengan menggabungkannya pada mur penghubung yang digerakkan dari pipa pengelasan sisi asitelin.

Pipa peniup gas asitelin yang sama bias mempunyai pipa yang lebih panjang jika dihubungkan dengan lempengan –Y yang dipasang pada regulator asitelin. Dan yang terakhir, tambahan terbaru pada tingkat pemanasan adalah bahwa pipa peniup membakar gas propane dan udara. Gas ini mempunyai warna yang lebih merah jika dibandingkan dengan gas asitelin dan tersedia dalam silionder ukuran biasa.


  • Teknik Pemuatan

Ketika panel dipanasi, hal ini akan ditandai dengan elektroda yang mulai mongering dan dalam tahap ini tongkat las digosok di atas permukaan. Dengan melakukan hal ini, sebuah garis tipis pad alas ditempatkan pada permukaan panel dan dapat dengan mudah disebarkan di atas permukaan, jika permukaan dipanasi dan digosok.

Setelah menggunakan fluk cairan. Selanjutnya gerakkan las untuk menutup bekas fluk, meskipun karatan mungkin saja terjadi pada saat ini.

Langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah penggunaan logam penggosok. Hal ini cukup membingungkan, khususnya ketika logam penggosok ditempatkan pada posisi vertical. Metode yang paling baik untuk mengatasi keadaan penggosokan secara vertical ini adalah dengan menggunakan api pada tongkat logam penggosok kurang lebih ½ sampai ¾ inchi dari ujung, dan memegang tongkat logam penggosok dengan posisi dimana api dapat memanaskan keduanya dan permukaan yang dilapisi timah dalam waktu yang sama. Ketika melakukan hal ini, hati-hatilah jangan sampai melakukan pemanasan yang berlebihan sehingga dapat membakar permukaan. Seringkali ketika penyelesaian akhir pada saat kerja hamper selesai ditemukan noda kecil. Noda kecil ini biasanya disebabkan oleh campuran yang buruk atau logam penggosok yang tidak bagus yang digunakan dalam proses pemuatan.

Ketika masalah ditemukan,tidak selalu harus memulai kembali menggunakan logam penggosok untuk menutup noda dan mendapatkan hasil akhir yang di inginkan.

Ketika pembuatan body dan penghalusan selesai dilakukan, penting untuk menghilangkan semua bekas fluk, minyak dan lilin yang mungkin ada ketika melkukan proses pembuatan.


  • Petunjuk Tambahan dalam Proses Pemuatan

Masalah utama yang ditemukan dalam penggunaan logam penggosok terjadi ketika proses kerja panel datar. Tidak ada benda seperti panel datar pada semua body lpgam modern. Istilah “panel datar” biasanya digunakan setiap hari dengan sebutan pemukul panel untuk menggambarkan panel yang “bentuknya“ kecil.

Masalah pemuatan panel adalah bahwa perluasan melalui pemanasan panel menyebabkan panel melengkung. Metode untuk mengatasi masalah ini secara umum dapat dilakukan dengan memahami property yang dimiliki oleh baja panel. Seperti contoh yang digambarkan sebelumnya, ketika api dinyalakan di tempat yang akan dimuati, panel harus luas; perluasan ini akan menghapus garis. Tempat yang dipanasi diletakkan sehigga perluasan menghasilkan jejak atau garis, jadi meningkatkan penurunan.

Aplikasi pemuatan lain yang juga berguna adalah dalam pembetulan jarak tepi panel pintu. Permukaannya biasanya tidak rata setelah kendaraan mengalami tabrakan. Tidak ada keinginan untuk membuat tampilan body dengan permukaan tepi pintu tidak rata. Pemuatan akan memperbaiki tepi-tepi ini, tetapi prosedurnya sangat berbeda dengan pemuatan biasa. Di satu tempat akan ditemukan penggnaan las 50/50 sebagai logam penggosok. Las 50/50 merupakan standard logam penggosok dalam pekerjaan ini untuk pintu yang sering tabrakan. Dengan penggunaan las 50/50 akan mencegah kerapuhan. Las dapat dipanasi dengan setrika las dan ini dilakukan dengan prosedur pengelasan normal. Dalam proses pengelasan diperlukan pengisian timah sebagai penyelesaian akhir, dan setelah kerja selesai permukaan akan halus tanpa tanda bekas las.

Umumnya,keretakan yang terjadi dalam proses penggosokan disebabkan oleh keretakan dalam panel dan hanya bias diperbaiki dengan penggosokan pada keretakan panel.

Untuk mencegah keretakan kembali, sangat penting untuk menutup bekas timah sebelum memulai untuk menggosok. Langkah terbaik untuk menutup timah ini adalah dengan memanaskan sekitarnya dan menyikat permukaan dengan sikat lengkung berkawat.


  • Pelapisan Pengerasan Kimiawi

Penelitian mutahir yang dilakukan bertujuan mencegah industri motor dengan pelapisan plastic untuk menggantikan logam penggosok. Alasannya untuk mengembangkan pelapisan di logam penggosok. Pelapisan dingin yang tidak membutuhkan panas akan menghasilkan keuntungan. Hal ini akan menghasilkan resiko terbakar ketika pelapisan dekat dengan tangki minyak, atau adanya kejadian yang menyebabkan kebakaran, atau ketika permukaan yang dilapisi dekat dengan bahan-bahan yang mudah terbakar. Pelapis dingin juga mengatasi masalah distorsi panas, yang biasa terjadi ketika panel rata dimuati.

Pelapis pertama yang dikembangkan beberapa tahun lalu tidak memberikan hasil yang memuaskan dalam penggunaanya. Masalah yang ditemukan antara lain: tali yang kurang kuat, pengerasan berlangsung lama, sulit untuk menggosok, dan sulit digunakan untuk ujung yang halus. Banyak orang yang kemudian beralih menggunakan pelapis plastic, dan bahkan sampaui sekarang tidak mau mencoba produk baru.

Pelapis yang dikembangkan saat ini dapat melakukan pengerasan dalam waktu yang singkat sekitar 12 menit, menghasilkan jumlah yang memuaskan dan mencampur dua bahan kimia dengan sempurna.

Setiap pelapis mempunyai instruksi khusus dalam penggunaannya, ini tidak berguna untuk memberikan perintah penggunaan, lebih tepat jika memberikan petunjuk penggunaan yang harus diikuti, dan jumlah bahan dan campuran yang harus digunakan untuk memastikan pelapis akan mengeras pada waktu yang ditentukan.